Tower Bersama Kucurkan Dana Transaksi Afiliasi Rp 931 Miliar

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengeluarkan dana sebesar Rp 931 miliar kepada Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd atau BDIA untuk menyediakan jasa-jasa. “Nilai pembayaran tersebut mencapai 8,3% dari jumlah ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan per tanggal 30 September 2023 yang tercatat sebesar Rp 11,28 triliun,” kata manajemen Tower Bersama Infrastruktur dalam keterangan resminya, Rabu (6/3).

Tower Bersama Infrastructure dan BDIA telah menandatangani perjanjian jasa pada tanggal 1 Maret 2024. TBIG menjelaskan transaksi ini bukan merupakan suatu transaksi material sebab nilai pembayaran terhadap transaksi tidak mencapai 20%. Adapun transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sebab BDIA yakni pemegang saham pengendali dan pemegang saham utama TBIG. Sebagai informasi, Bersama Digital Infrastructure Asia yakni perusahaan investasi dengan fokus pada investasi dalam aset infrastruktur digital di seluruh Asia Tenggara.

Sebagai informasi, Tower Bersama Infrastructre tercatat mengucurkan belanja modal setidaknya Rp 3 triliun untuk ekspansi menara baru dan fiber optik dalam catatan 2023. Sebagai catatan, berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, TBIG mencetak pendapatan senilai Rp 4,95 triliun sepanjang sembilan bulan 2023. Pendapatan ini naik 0,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,92 triliun.

Pendapatan TBIG ini dikontribusikan dari pendapatan sewa dari PT Telekomunikasi Selular senilai Rp 1,69 triliun. Pendapatan dari Telkomsel ini berkontribusi sebesar 34,21% ke total pendapatan TBIG. Namun perusahaan belum melaporkan laporan keuangannya kuartal empat hingga berita ini ditulis.

 

sumber: https://katadata.co.id/finansial/korporasi/65e82e2de7107/tower-bersama-kucurkan-dana-transaksi-afiliasi-rp-931-miliar

Beli Mesin UNCR Senilai Rp112,4 Miliar, Uni-Charm Indonesia (UCID) Tingkatkan Produksi

Beli 1 unit mesin tipe MC12 milik Unicharm Corporation (UNCR) pada tanggal 29 Desember 2023, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) bermaksud terus meningkatkan kapasitas produksi. Mesin seharga Rp112,4 miliar itu, akan bermanfaat untuk efisiensi.

Dalam keterangan tertulisnya Jumat (29/12/2023), manajemen UCID menyampaikan bahwa UCID membeli 1 unit mesin tipe MC12 milik UNCR senilai Rp112.445.340.000. Mesin ini akan bermanfaat untuk melakukan efisiensi pada harga pokok penjualan dikarenakan Perseroan dapat memproduksi produk Charm Safe Night secara langsung dengan mesin tipe MC12.

Berdasarkan proyeksi keuangan dampak dilakukannya pembelian ini akan meningkatkan kapasitas produksi untuk produk pembalut. Itu berarti dapat meningkatkan laba dan profitabilitas Perseroan.

Kita tahu, UNCR merupakan induk perusahaan UCID, yang didirikan dan berdomisili di Jepang, dan memiliki sebanyak 2.460.690.846 lembar saham atau 59,20% persen atas Perseroan. Dengan begitu transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK No. 42/2020.

Pendanaan atas pembelian mesin produksi ini bersumber dari kas UCID.

Manajemen UCID menambahkan dengan dilakukannya transaksi akan meningkatkan laba dan profitabilitas UCID, yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah sekaligus memberikan dividen bagi pemegang saham.

 

sumber:  https://katadata.co.id/finansial/korporasi/65e82e2de7107/tower-bersama-kucurkan-dana-transaksi-afiliasi-rp-931-miliar

Tokopedia Pindah Kendali ke Tiktok, GOTO Tadah Recurring Income

Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerima recurring income dari Tokopedia pada setiap kuartal sekalipun kendali telah berpindah ke Tiktok. Transaksi pengambil alihan pengendali atas Tokopedia dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) ke TikTok telah rampung. Dengan demikian, porsi kepemilikan GOTO ke Tokopedia menyusut menjadi 25%. Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan oleh GOTO, disebutkan bahwa 75,01% saham Tokopedia resmi dimiliki TikTok. Lalu sisa 24,99% saham tetap dimiliki oleh GOTO. Sebagai informasi, saham yang diserap oleh Tiktok adalah saham baru yang diterbitkan oleh Tokopedia. Dengan begitu, saham Tokopedia yang semula berjumlah 12,72 juta bertambah menjadi 50,91 juta. Tiktok menyerap sebanyak 38,19 juta saham baru.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan transaksi kerja sama dengan TikTok melalui Tokopedia akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM “Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo. Setelah mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023, kami akan mengakselerasi pertumbuhan kami, salah satunya melalui dukungan dan kerjasama dengan ekosistem mitra bisnis perseroan,” tegasnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/2/2024).

Dia menambahkan dengan adanya perbaikan arus kas GoTo, Goto akan mengoptimalkan penggunaan modal dan sedang menyusun rencana alokasi modal ke depan. “Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif termasuk kemungkinan dilakukannya pembelian kembali (buyback) saham, di mana hal ini akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham,” jelasnya. Direktur Eksekutif, E-commerce, TikTok Indonesia, Stephanie Susilo menambahkan pihaknya bangga bisa secara resmi menyambut Tokopedia, beserta para pemangku kepentingan dan seluruh karyawan. “Kami memandang momen ini sebagai sebuah capaian penting dalam mewujudkan komitmen kami berkontribusi lebih jauh untuk Indonesia, para pelaku UMKM, dan pertumbuhan ekonomi digital bersama dengan GoTo sebagai mitra kami,” katanya. Adapun setelah terjadi pengambil alihan pengendali, GOTO akan tetap menerima komisi setiap transaksi gross merchandise value (GMV). Dengan begitu, emiten teknologi itu akan mendapatkan recurring income pada setiap kuartal tanpa perlu menanggung beban operasional Tokopedia. Tokopedia yang mendapatkan induk semang anyar yakni Tiktok, juga menerima komitmen dukungan sampai dengan US$1 miliar atau setara dengan Rp15,3 triliun. Sebagai informasi transaksi investasi TikTok ke Tokopedia terbagi menjadi tiga skema. Pertama, Tokopedia membeli aset TikTok Shop yang beroperasi di Indonesia senilai US$340 juta atau setara Rp 5,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.700/US$). Kedua, Tiktok melalui TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd mengambilbagian 75,01% saham baru yang diterbitkan Tokopedia senilai US$ 840 juta atau setara Rp 13,2 triliun. Adapun ketiga, Tokopedia akan memperoleh Promissory Notes dari TikTok senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun yang nantinya akan dijadikan sebagai modal kerja. “Dalam rangka kebutuhan pendanaan Tokopedia, TikTok berjanji untuk membayar, melalui satu atau lebih tahapan, dalam jumlah pokok sebesar US$1 miliar. Kewajiban pembayaran Promissory Note ini akan timbul setelah transaksi saham diselesaikan oleh para pihak,” tulis keterbukaan informasi GOTO.

Era Baru GOTO dan Tokopedia

Sebelumnya, CEO GOTO Patrick Walujo mengatakan GOTO telah melakukan perubahan mendasar dalam cara mereka melakukan bisnis. Dari perspektif keuangan, kata dia, GOTO berada dalam posisi terbaik sepanjang masa.  “Saya akan mengatakan kinerja kami berada dalam posisi terbaik sepanjang masa dan saya tersenyum. Saya tidak memiliki kekhawatiran,” kata Patrick dalam DealStreetAsia Indonesia PE-VC Summit, di Jakarta, Kamis (25/1/2024).  Hanya saja, kata Patrick, dirinya tak bisa menjelaskan secara lebih detail mengenai kinerja GOTO di kuartal IV/2023, karena GOTO merupakan perusahaan publik yang belum mengeluarkan laporan keuangannya. Adapun Research Analyst Deutsche Bank ReenaVerma Bhasin dalam risetnya memperkirakan GOTO akan mencetak pendapatan sebesar Rp14,67 triliun sepanjang 2023, dengan EBITDA mencapai negatif Rp8,05 triliun. Kerugian bersih GOTO diperkirakan akan berkurang menjadi Rp11,2 triliun di 2023, dari Rp39,5 triliun di sepanjang 2022.  Deutshce juga memberikan rekomendasi sell pada saham GOTO, dan menghargai saham GOTO pada harga Rp50 per saham pada 2024.

Sumber: https://market.bisnis.com/read/20240201/192/1737279/tokopedia-pindah-kendali-ke-tiktok-goto-tadah-recurring-income.

Utamakan efisiensi, MDKA sewa alat berat dari anak usaha sendiri

JAKARTA – PT Merdeka Mining Indonesia (MMI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), telah menandatangani perjanjian sewa alat berat dengan tiga anak usaha MDKA lainnya. Ketiganya adalah PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), PT Pani Bersama Tambang (PBT), dan PT Mentari Alam Persada (MAP).

Berdasarkan keterbukaan informasi kemarin (3/1), total nilai perjanjian ini diperkirakan mencapai Rp1,67 triliun. Transaksi ini terdiri dari sewa menyewa alat berat antara MMI dan GSM senilai Rp446,94 miliar, MMI dan PBT sebesar Rp1,2 triliun, serta MMI dan MAP Rp21,83 miliar.

Perjanjian ini akan berjalan hingga 4 tahun ke depan. “Sewa menyewa alat berat akan berlanjut sampai dengan 31 Desember 2028,” sebut manajemen MDKA pada siaran resminya.

“Transaksi bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020, karena nilainya tidak mencapai 20% (dua puluh persen) dari nilai ekuitas Perseroan,” sambung manajemen MDKA.

Namun, transaksi ini disebut sebagai transaksi afiliasi, karena MMI, GSM, PBT, dan MAP adalah perusahaan terkendali MDKA dengan porsi kepemilikan di atas 70%.

Terkait dengan kegiatan usaha MMI, MDKA semakin memperkokoh MMI sebagai sub-holding untuk operasi fasilitas konversi High-Grade Nickel Matte dan konsolidasi smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), seperti yang diumumkan lewat siaran resmi di Bursa Efek Indonesia kemarin (4/1).

MDKA dilaporkan telah melakukan restrukturisasi internal lewat pengalihan sahamnya di PT Huaneng Metal Industry (HNMI) dan PT Zhao Hui Nickel (ZHN) ke MMI pada 29 Desember 2023 lalu. Manajemen mengakui bahwa hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi dan tata kelola. (ZH)

Sumber: https://www.idnfinancials.com/id/news/48777/pushing-efficiency-mdka-rent-heavy-equipment-subsidiaries

Merdeka Copper (MDKA) Guyur Lagi Merdeka Battery (MBMA) Rp1,55 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Garibaldy ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mengucurkan pinjaman kepada PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) sebesar US$100 juta atau setara Rp1,55 triliun (kurs jisdor Rp15.512). Mengutip prospektus, berdasarkan perjanjian, nilai keseluruhan dari transaksi adalah sebesar US$100 juta ditambah dengan bunga yang timbul sebagaimana diatur di dalam perjanjian. MDKA sebagai pemberi pinjaman yang juga sebagai perusahaan pengendali MBMA, sepakat untuk menyediakan dana pinjaman yang bersifat revolving credit facility kepada MBMA sebesar US$100 juta dengan batas fasilitas sebesar ditambah dengan term SOFR, dan margin 5,50% per tahun. Sehingga, setelah efektifnya perjanjian, MBMA dapat menggunakan dana pembiayaan yang diberikan oleh MDKA untuk keperluan korporasi umum, termasuk namun tidak terbatas pada modal kerja, pengeluaran modal dan operasional serta untuk mendukung kegiatan usaha anak-anak perusahaan dari MBMA dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal dan/atau uang muka setor modal.

“Jatuh tempo pada tanggal yang jatuh pada ulang tahun ke-5 dari Tanggal Efektif Perjanjian ini, dengan tingkat bunga per tahun sebesar Term SOFR + 5,50% per tahun,” tulis manajemen. Adapun dalam sepanjang 2023, MDKA telah dua kali mengucurkan pinjaman ke MBMA. Pada Maret 2023 lalu MDKA memberikan fasilitas pinjaman pada MBMA sebesar US$225 juta.

Sumber: https://market.bisnis.com/read/20231221/192/1725878/merdeka-copper-mdka-guyur-lagi-merdeka-battery-mbma-rp155-triliun.

Emiten Hermanto Tanoko (CLEO) Caplok Distributor Rp 180 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten air mineral milik konglomerat Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) akan mengakuisisi perusahaan distribusi PT Sentralsari Primasentosa (SPS). Hal ini disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Independen CLEO yang digelar pada 22 Desember 2023, di Voza Office Tower, Surabaya.

Dalam aksi korporasi ini, SPS akan menerbitkan 100.000 lembar saham baru (setara dengan 80% kepemilikan saham) pada kuartal IV-2023. Jumlah itu setara dengan Rp180 miliar.

Dana segar sebesar Rp 180 miliar di PT SPS akan digunakan untuk menambah armada kendaraan distribusi. Proses transaksi akuisisi ini telah mendapatkan opini kewajaran (fairness opinion) dari Kantor Jasa Independen tersebut.

CEO Sariguna Primatirta Melisa Patrcia mengatakan pencaplokan ini merupakan langkah strategis berupa integrasi vertikal terhadap perusahaan bisnis distribusi SPS. Harapannya, langkah ini akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pihaknya dan mendorong percepatan pertumbuhan kinerja CLEO.

“Karena selain akan mendukung pengembangan usaha SPS itu sendiri, pengintegrasian ini juga otomatis akan meningkatkan kemampuan CLEO dalam melakukan penetrasi pasar,” kata Melisa dalam keterangan resminya, Jumat (22/12/2023).

Untuk diketahui, SPS merupakan perusahaan distribusi fast moving consumer goods (FMCG), dengan produk utamanya yang didistribusikan yaitu produk CLEO ke seluruh Indonesia. SPS memiliki 342 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan didukung oleh ribuan armada.

Sementara itu, terpantau saham CLEO ditutup stagnan di harga 640 pada sesi II perdagangan Jumat (22/12/2023). Nilai transaksi mencapai Rp1,87 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 1,87 juta saham.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20231222183951-17-499694/emiten-hermanto-tanoko–cleo–caplok-distributor-rp-180-m

Bikin Smelter Alumunium Bareng Adaro, Cita Mineral (CITA) Beri Jaminan Rp3,8 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang mineral PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) memberikan jaminan ke perusahaan asosiasi PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan PT Kaltara Power Indonesia (KPI) senilai US$249,5 juta atau Rp3,8 triliun (kurs Rp15.247 per dolar AS).  Manajemen CITA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan CITA akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB sehubungan dengan rencana transaksi pemberian jaminan dari CITA berupa jaminan perseroan atau corporate guarantee yang akan diterima KAI dan KPI.  “Nilai penjaminan diestimasikan sekitar US$249,5 juta atau ekuivalen dengan Rp3,8 triliun,” tulis manajemen, Kamis (23/2/2023).  Jumlah penjaminan ini berdasarkan proporsi kepemilikan saham CITA dalam KAI dan KPI, atas fasilitas pinjaman yang akan diterima KAI dan KPI masing-masing dengan jumlah setinggi-tingginya US$1,1 miliar dan US$700 juta.

Fasilitas pinjaman akan dibayarkan dalam jangka waktu 8 hingga 10 tahun dari sejak ditandatanganinya perjanjian fasilitas pinjaman, dengan grace period antara 2 hingga 3 tahun.  Jaminan ini diberikan CITA untuk mewujudkan pembangunan smelter aluminium bersama Grup Adaro. Menurut manajemen, dibutuhkan teknologi khusus dan dana yang tidak sedikit untuk membangun smelter aluminium ini.

sumber: https://market.bisnis.com/read/20230223/192/1631191/bikin-smelter-aluminium-bareng-adaro-cita-mineral-cita-beri-jaminan-rp38-triliun.

Grup Harita Cita Mineral (CITA) Jual Aset, Buntut Larangan Ekspor Bauksi

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan tambang Grup Harita PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) melakukan penjualan aset kepada perusahaan afiliasi sebagai buntut dari adanya pelarangan eskpor bauksit yang mulai diberlakukan sejak Juni 2023. Direktur Cita Mineral Investindo Yusak Lumba Pardede mengatakan perseroan menjual aset tetap berupa alat berat, kendaraan, mesin dan peralatan, serta barang persedian berupa spare part kepada perusahaan afiliasi yakni PT Marina Bara Lestari, PT Lima Srikandi Jaya, dan PT Mitra Kemakmuran Line. Transkasi ini dilakukan pada 20 Desember 2023. “Aset tetap yang dijual tersebut berlokasi di site perseroan di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Nilai transaksinya Rp13,12 miliar,” kata Yusak dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (26/12/2023). Yusak menegaskan alasan di balik transaksi penjualan aset tetap ini adalah upaya efisiensi dan optimalisasi kinerja sehubungan dengan adanya pelarangan ekspor bauksit yang berlaku sejak Juni 2023. Perseroan berharap penjualan aset dapat memberikan nilai tambah di masa mendatang.

Yusak menegaskan alasan di balik transaksi penjualan aset tetap ini adalah upaya efisiensi dan optimalisasi kinerja sehubungan dengan adanya pelarangan ekspor bauksit yang berlaku sejak Juni 2023. Perseroan berharap penjualan aset dapat memberikan nilai tambah di masa mendatang.

Sumber: https://market.bisnis.com/read/20231226/192/1727135/grup-harita-cita-mineral-cita-jual-aset-buntut-larangan-ekspor-bauksit.

Usai Akuisisi 2 Tambang di Maluku Utara, Perusahaan Raksasa Ini Diramalkan Punya Cadangan Nikel Jumbo hingga 302 Juta MWT

Ada sebuah perusahaan raksasa yang telah memiliki pamor di kalangan pengusaha pertambangan nikel di pelosok Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Perusahaan ini seketika mendapatkan sorotan publik lantaran bergerak cepat mengambil langkah akuisisi dua perusahaan tambang nikel sekaligus.

Kedua perusahaan yang diakuisisi pemain utama nikel di Indonesia ini meliputi PT Gane Tambang Sentosa dan PT Gane Permai Sentosa.

Emiten yang menspesialisasikan dirinya di wilayah Maluku Utara ini rela kucurkan dana Rp7,9 miliar untuk mengambil langkah ekspansif.

Langkah akuisisi kedua perusahaan tambang nikel tersebut memberikan gambaran kepada pemain utama seberapa besar penyimpanan cadangan bijih nikel di masa depan.

Rupanya diperkirakan emiten utama ini bakal memiliki cadangan bijih nikel sebesar 302 juta wet metric ton (wmt).

Pasalnya, PT Gane Tambang Sentosa sendiri pada dasarnya masih memiliki konsesi yang belum tersentuh eksplorasinya hingga 2.314 hektare.

Tentu ini menjadi kesempatan paling menarik bagi perusahaan raksasa nikel untuk mengambil alih wilayah eksplorasi nikelnya.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Lakukan Transaksi Afiliasi Rp 5 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) telah melakukan transaksi afiliasi sebesar Rp 4,99 miliar pada 18 September 2023. Berdasarkan keterbukaan informasi, transaksi ini merupakan perjanjian pengambilan bagian dan pembelian saham bersyarat antara MDKA, dua entitas anaknya, yakni PT Merdeka Mining Indonesia (MMI), dan PT Pani Bersama Jaya (PBJ).

Dengan transaksi ini, PBJ akan menjadi pengendali MMI. Tujuan dari transaksi ini adalah untuk peningkatan efisiensi.

“Dengan terlaksananya Transaksi, diharapkan terjadi peningkatan efisiensi dan pengembangan dari kegiatan penyewaan alat berat MMI sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan laba Perseroan secara konsolidasi yang pada akhirnya menciptakan nilai tambah bagi Pemegang Saham Perseroan secara tidak langsung,” ujar manajemen MDKA dalam keterbukaan informasi, Kamis (19/9/2023).

Adapun MDKA mengendalikan PBJ dengan menggenggam sahamnya secara langsung sebesar 70,05% secara langsung. Sementara itu, MDKA memegang saham MMI secara langsung dan tidak langsung sebesar 99,99%.

Selain itu, terdapat anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris PBJ yang juga menjabat sebagai anggota Direksi MDKA.

“Transaksi juga telah melalui penilaian menggunakan prosedur internal dengan syarat dan ketentuan yang sama apabila Transaksi dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi, sehingga syarat dan ketentuan atas Transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum. Lebih lanjut, Transaksi juga lebih efektif dan efisien apabila dilakukan antara pihak-pihak terafiliasi Perseroan,” ujar manajemen.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230921142554-17-474448/merdeka-copper-gold–mdka–lakukan-transaksi-afiliasi-rp-5-m